Pertama, kita harus tahu dulu apa definisi diare. Diare atau
gastroenteritis akut adalah buang air besar lebih dari tiga kali dalam
24 jam, dan konsistensi tinja lebih lembek atau berair. Tapi ada juga
lho orang yang punya kebiasaan sehari BAB sampai 4x, tapi tidak
lembek/cair. Ini juga tidak termasuk diare.
Kedua, secara umum
diare dibagi dua: diare akut dan diare kronik. Diare akut berlangsung di
bawah 14 hari, sedangkan diare kronik lebih dari 14 hari. Ada juga
istilah diare persisten, yang hampir mirip dengan diare kronik.
Ketiga,
anak diare biasanya disertai mual-muntah. Ini adalah hal yang umum
terjadi, dan tidak butuh penanganan khusus. Artinya tidak butuh obat
mual-muntah. Saya jelaskan di bawah.
OK, yang kita bahas di sini
adalah diare akut tanpa penyulit. Artinya bukan disentri (diare disertai
darah), diare kronik/persisten, atau diare dengan dehidrasi berat (di
sini saya tidak menjelaskan macam-macam kategori dehidrasi, bisa ditemui
di banyak sumber di internet).
SATU HAL PENTING: diare
sebenarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh juga. Kok bisa? Ya, diare
membuang semua virus dan bakteri yang mengganggu sistem pencernaan kita.
Begitu juga dengan muntah. Makanya kalau penyakitnya belum keluar
semua, kemudian diare di-STOP, atau muntah di-STOP, bisa-bisa si kuman
muter-muter aja di saluran cerna, berkembang biak lebih banyak, dan bisa
mengakibatkan penyakit bertambah berat. PRINSIPNYA: cegah dehidrasi.
Kalau
anak diare, khususnya bayi dan balita, biasanya orangtua panik. Apalagi
kalau disertai mual-muntah. Langsung deh pada hari itu, hari
pertama-kedua diare, si anak dibawa ke dokter. Jreeenngg... apakah yang
dokter berikan?
ORALIT! Yak, inilah obat utama dan andalan untuk
semua diare. Jadi jangan lupa, kalau anak diare: minum ORALIT. Inipun
tidak perlu pergi ke dokter, karena oralit bisa dibeli secara bebas.
Prinsipnya adalah anak harus banyak minum dan makan, jika oralit
belum/tidak tersedia. Minum apa saja boleh... termasuk susu. Lho, kok
susu? Ya iya dong, kan diarenya bukan karena susu (intoleransi laktosa).
Jadi nggak perlu susunya diganti susu LLM (low lactose milk).
Trus
bagaimana dengan antibiotika? Pada anak, diare sebagian besar
disebabkan oleh Rotavirus, yang akan sembuh dengan sendirinya, antara 2
sampai 7 hari. Jadi ya... didiamkan saja anaknya. Kok tega banget sih
anak mencret-muntah didiamkan aja, nggak dikasih obat? Nggak dikasih
antibiotika? Ya iya dong, dikasih antibiotika malah bisa memperparah
diare. Berhubung tidak ada bakteri jahat yang harus dibunuh (kan akibat
virus, bukan bakteri), jadinya si antibiotika membunuh bakteri baik.
Makanya ada yang namanya antibiotic-associated-diarrhea.
Antibiotika hanya diberikan pada disentri, kolera dengan dehidrasi BERAT, dan penyakit lain seperti pneumonia.
Trus...
kalau antidiare dan antimuntah? Hmmm.... saya tidak akan menyebut merek
dagangnya. Tapi menyebut isinya saja (coba Ibu-ibu, Bapak-bapak,
dilihat obat mencret-muntah anaknya isinya apa).
Ada yang
istilahnya adsorben, macamnya: kaolin-pektin, attapulgite, smectite,
karbon, dan kolestiramin. Obat-obat ini digunakan karena mampu mengikat
dan menonaktifkan racun (toksin) bakteri atau bahan kimia lainnya yang
menyebabkan diare, dan kemampuannya untuk "melindungi" mukosa usus
halus. Penelitian tidak menunjukkan kegunaan obat jenis ini.
Obat
antimuntah seperti chlorpromazine, metoclopramide, dan domperidone
malah dapat menimbulkan efek mengantuk, gangguan keseimbangan, dan
berinteraksi secara kimiawi dengan oralit. Muntah akan berhenti dengan
sendirinya jika diare hilang.
Obat antimotilitas, misalnya:
loperamide, hyoscine, dll diberikan untuk mengurangi gerakan usus,
sehingga tinja tidak cair, dan diare mereda. Padahal ini dapat
menyebabkan ileus paralitik (usus berhenti bergerak/berkontraksi sama
sekali), dan berakibat mengancam nyawa (kematian). Penyakit pun tidak
bisa dikeluarkan jika usus tidak mau mengeluarkan.
Sudah cukup paham Bapak dan Ibu? Anak
mencret dan muntah: jangan panik dulu, pikirkan penyebabnya (kebanyakan
makan sambel kali...), amati anaknya: ada dehidrasi/tidak. Masih mau
minum kan? Nggak terlalu lemes kan? Mau makan walau sedikit tapi sering
kan? Masih ada pipisnya kan? Masih mau netek kan? Berarti sekedar diare
akut. Delapan puluh persen akan sembuh sendiri.